Inilah Cara Guru Memberikan Kritik yang Bijak Pada Muridnya
Simak, Beginilah Cara Guru Memberikan Kritik yang bijak Kepada Anak Didiknya
Dunia guru tentu
sangat erat hubungannya dengan tingkah laku anak didiknya. Setiap harinya tentu
kita disuguhi berbagai tingkah laku dan celoteh dari mereka. Tingkah laku yang
dilakukan anak tentu sangat beragam, ada yang membuat gurunya senang dan
tertawa, kadang juga ada tingkah mereka yang membuat gurunya marah atau
jengkel. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang wajar, khususnya jika masalah ini
kita temui pada anak-anak di jenjang sekolah dasar. Mereka kadang masih belum mengerti
dan memahami apa yang sebenarnya boleh dan tidak boleh dilakukan, mengingat dunia
mereka masih terikat dunia bermain.
Hal yang biasa
kita temui contohnya ketika seorang anak melakukan kesalahan atau tidak mampu
mengerjakan perintah yang diberikan guru. Disaat mereka tidak mampu melakukan
sesuai dengan keinginan kita, maka sudah seharusnya guru untuk mengingatkan,
menasehati dan memotivasi bukan malah menjatuhkan perasaan mereka. Kita harus
menyadari bahwa setiap anak pasti mempunyai kemampuan dan karakter yang berbeda-beda,
sehingga ketika kita menemui ada anak yang berbuat salah atau melanggar sesuatu,
maka kita diharapkan jangan langsung menyalahkan dan menyudutkannya.
Disaat anak tidak
mampu menampilkan performa terbaiknya, maka kita harus menjaga perasaanya agar
mereka tetap terjaga semangatnya. Ketidaksempurnaan yang tampak pada anak didik
kita, kadang membuat kita ingin memberikan respon atau kritik dari permasalahan
tersebut. Berikut ini beberapa cara yang tepat disaat kita ingin mengkiritik
mereka. Simak ulasan saya selengkapnya.
Gunakan kata-kata
yang tidak bersifat menjatuhkan
Ketika guru ingin
memberikan suatu kritik kepada anak didiknya, maka usahakan gunakanlah
kata-kata yang tidak membuat mereka patah semangat. Kita sebagai guru juga
harus tetap menjaga perasaan mereka. Tidak semua anak akan mampu menerima
segala ucapan yang keluar dari gurunya, terutama jika ucapan tersebut terasa
menyakitkan hati mereka. Ingat, jika kata yang terucap oleh guru merupakan kata
atau kalimat yang mengandung makna negatif, maka ini akan membuat anak merasa
tidak di hargai.
Oleh karena itu, ketika kita akan memberikan kritik maka kita wajib berhati-hati dalam memilih kata yang sesuai. Jangan sampai ucapan kita menyakiti perasaan mereka, sehingga berdampak buruk bagi kondisi psikis dan emosi mereka. Saat memberikan kritik sebaiknya juga disertai dengan contohnya. Misalkan ketika anak diminta untuk menggambar atau mewarnai, namun ternyata gambar yang digambar tidak sesuai yang dicontohkan serta pemilihan warna yang sesuai. Saat kita memberikan kritik kepadanya bisa menggunakan kalimat seperti ini, “sepertinya bentuknya kurang sesuai, coba diperbaiki lagi supaya lebih bagus, Jika pakai warnai ini, sepertinya lebih cocok karena sesuai dengan temanya”
Langsung berikan
contoh tanpa menyalahkan
Contoh lainnya ketika
anak di minta untuk maju menyanyikan lagu daerah atau nasional, maka kadang ada
anak yang tidak dapat menyanyikan lagu tersebut sesuai dengan nada yang tepat. Maka
kita sebagai guru jangan langsung menyalahkan dan mengatakan kalimat negatif
misalnya “menyanyi saja tidak bisa, padahal kan Pak Guru/ Bu guru sudah
memberikan contoh”. Kita harus menyadari bahwa setiap anak itu mempunyai kecerdasan
musikal yang berbeda, maka kadang ada anak yang dapat cepat dalam menghafal lirik
dan nadanya, tetapi ada juga yang kesulitan.
Kita tidak boleh langsung menyindir dan melontarkan kata-kata yang berisi merendahkan kemampuan menyanyi anak tersebut, justru kita tetap memberikan penghargaan kepada mereka sambil mengatakan kalimat seperti ini “kamu menyanyinya sudah cukup bagus, tetapi ada beberapa nada yang kurang pas, pada lirik yang ini, harusnya dinyanyikan seperti ini ya.”. Mintalah anak untuk mengulanginya lagi sampai ia dapat menyanyikannya dengan benar. Dengan memberikan cara kritik seperti ini justru anak lebih merasa dihargai kemampuannya, sehingga membuat anak memiliki kemauan untuk memperbaiki diri atas kekurangan yang dia miliki
Berikan nasihat
dan motivasi
Saat kita melihat sesuatu hal yang tidak baik, misalnya disaat akan masuk ruangan kelas ternyata di depan ruangan kelas terdapat banyak sampah yang berserakan, melihat situasi yang demikian guru dapat memberikan kritik dengan cara memberikan nasihat kepada mereka agar peduli terhadap lingkungan di sekitarnya, misalnya dengan cara mengajak mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jadi, guru tidak hanya marah saja, ketika melihat sampah berserakan, namun berilah pengertian dan penjelasan hal – hal apa saja yang akan kita peroleh ketika kita mau menjaga lingkungan dan dampak yang akan kita peroleh jika kita acuh terhadap lingkungan sekitar.
Dengan melakukan hal tersebut, setidaknya guru telah memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan di sekolah agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Jika guru hanya memarahi saja, tentu hal ini hanya menimbukan efek jera yang sementara dan kemungkinan besar anak akan melakukan hal yang serupa lagi dikemudian hari. Namun dengan kita memberikan contoh dan teladan yang baik, diharapkan mereka dapat meniru hal-hal yang baik dan meninggalkan hal yang buruk sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan baru yang membawa dampak positif bagi dirinya sendiri dan juga lingkungannya.
Memberikan kritik
kepada anak didik merupakan hal yang baik dan diperbolehkan. Kritik dilakukan
demi perubahan dan kemajuan peserta didik. Namun, di saat akan memberikan
kritik, guru jangan sampai menyakiti hati atau perasaan si anak dengan mengucapkan
kata atau kalimat negatif. Hal ini dilakukan agar anak didik dapat terus
belajar, berproses dan selalu memperbaiki diri. Kritik yang dilakukan secara
bijak, akan membuat anak-anak merasa di hargai. Kita sebagai guru, juga jangan
sampai mematahkan semangat dan motivasi mereka, misalnya dengan menyalahkan atau
menyudutkan anak ketika mereka membuat suatu kesalahan. Kritiklah anak dengan
sesuatu yang membangun, misalnya dengan memberikan contoh dan teladan yang baik
kepada mereka.
Post a Comment for "Inilah Cara Guru Memberikan Kritik yang Bijak Pada Muridnya"