Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hal-Hal yang Harus Di Lakukan Guru Ketika Muridmu Menyontek

 

Hal-Hal yang Harus Di Lakukan Guru Ketika Muridmu Menyontek

                                         Ketika Muridmu Ketahuan Menyontek

Untuk mengetahui kemampuan anak terkait dengan materi yang telah ajarkan, maka salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan melakukan penilaian. Penilaian ini tentu banyak jenisnya, ada penilaian tulis, lisan, ketrampilan, proyek dan lainnya. Jenis penilaian ini, tentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing guru. Penilaian juga dapat digunakan untuk mengukur, sejauh mana keberhasilan metode yang kita gunakan terhadap hasil belajar peserta didik kita. Setelah melakukan kegiatan ini, guru dapat mengetahui peserta didik mana saja yang sudah memahami materi dan yang tidak.

Melalui kegiatan evaluasi ini, guru menjadi lebih mudah dalam memetakan kemampuan dari masing-masing peserta didik, sehingga untuk anak yang masuk dua kriteria ini akan mendapatkan perlakuan yang berbeda. Untuk anak didik yang sudah mencapai nilai di atas KKM, maka dapat diberikan materi pengayaan, sedangkan khusus anak yang mendapatkan nilai dibawah KKM, akan mendapatkan program remidial.

Berbicara tentang penilaian, baik penilaian tulis atau lisan, ternyata kedua penilaian tersebut memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya. Hal yang biasanya temui adalah pada saat kita melaksanakan ulangan tulis. Bentuk penilaian tertulis seperti ini, jika tidak dipersiapkan dengan baik dan aturan yang ketat, maka akan ada kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan kecurangan demi mendapatkan nilai yang baik di ulangan tersebut. Tentu kita sebagai guru, menginginkan semua murid kita dapat mengerjakan soal-soal tersebut secara jujur dan tidak melakukan suatu kecurangan.

Sepanjang kita menjadi guru, tentu pernah menemukan ada anak yang melakukan tindak kecurangan, seperti mencontek. Kecurangan yang dilakukan oleh mereka merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan tidak patut di contoh. Jika, kita mendapati ada murid kita yang ketahuan mencontek di saat ujian, kira-kira sikap apa saja yang harus kita lakukan kepada mereka? Berikut ini akan saya jelaskan beberapa sikap yang harus dilkukan guru jika menemui ada murid kita yang menyontek.

1.       Membuat kesepakatan sebelum ujian

Ada baiknya sebelum ujian dimulai, guru perlu untuk membuat kesepakatan bersama terkait dengan peraturan yang harus dilakukan selama mengikuti ujian. Semua anak wajib mematuhi semua peraturan yang telah disepakati. Selain itu, guru juga perlu membuat kesepakatan bersama murid terkait dengan konsekuensi yang harus mereka terima apabila mereka melanggar dari salah satu peraturan yang telah ditetapkan. 

Contohnya, jika mereka terbukti melakukan tindakan kecurangan seperti mencontek, maka harus ada konsekuensi yang harus mereka terima, misalkan diminta untuk meninggalkan ruangan atau yang lainnya. Melalui kesepakatan bersama ini, diharapkan semua murid dapat mengikuti ujian dengan lancar tanpa ada yang berani untuk melakukan kecurangan.


2.       Berikan pengertian

Kita sebagai guru juga harus memberikan pengertian kepada murid kita terkait dengan ujian yang akan dilaksanakan. Berikan penjelasan bahwa ujian yang akan mereka ikuti ini, bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemapuan mereka setelah mendapatkan materi yang disampaikan oleh guru. Tugas guru selanjutnya adalah meminta mereka untuk mengerjakan ujiannya sendiri, tanpa harus bertanya kepada teman lainnya. Mintalah mereka untuk percaya diri dengan jawaban mereka sendiri. Berikan juga pengertian kepada mereka bahwa guru akan lebih menghargai anak yang bersikap jujur dibandingkan mereka yang bersikap curang.

Jika ada yang ketahuan mencotek, maka kita dapat memberikan nasihat kepada mereka bahwa nilai yang diperoleh dengan cara curang, itu adalah tindakan yang menciderai nilai kejujuran. Katakanlah kepada mereka bahwa nilai berapapun pasti gurumu akan bangga, apalagi jika nilai yang diperoleh itu merupakan murni hasil kerja kerasmu sendiri. Berikanlah motivasi kepada mereka bahwa kita tidak perlu malu, jika kita mendapatkan nilai yang jelek, yang terpenting kita sudah sekuat tenaga untuk belajar. Jika kita mendapatkan nilai yang jelek, pasti ada beberapa hal yang perlu kita benahi, agar di ujian berikutnya kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik.


3.       Tidak menghakimi secara langsung

        Jika kita menemui anak yang ketahuan mencontek, maka kita tidak boleh langsung menghakiminya di depan kelas.  Hal ini dilakukan agar si anak tidak langsung dijatuhkan perasaannya. Jika kita secara langsung mengungkapkan hal kecurangan ini di depan kelas, maka secara otomatis murid yang lainnya akan langsung memojokan dan menyoraki si anak, apalagi jika ini terjadi pada anak sekolah dasar. Keadaan yang seperti ini tentu akan berdampak buruk bagi emosi si anak. Maka kita jangan sekali-kali untuk melakukan hal ini, terutama untuk anak yang berada di tingkatan sekolah dasar, karena hal akan ini membuat mereka semakin tertekan dan berdampak tidak baik bagi pergaulannya di sekolah.

        Oleh karena itu, sebaiknya guru menyediakan waktu dan tempat tertentu, agar masalah yang sedang dihadapi oleh anak didiknya dapat diselesaikan secara baik-baik. Misalnya saja, ketika jam istirahat, mintalah anak yang bersangkutan untuk datang ke ruang guru atau lainnya untuk menemui kita. Pada kesempatan inilah guru dapat menggali permasalahan yang di alami muridnya. Guru dapat mencari tahu alasan, kenapa anak tersebut melakukan hal tersebut dan adakah motif lainnya. 

    Mintalah untuk si anak berkata sejujurnya kepada kita terkait dengan masalah yang telah terjadi di kelas. Selanjutnya, guru dapat memberikan masukan dan nasihat kepada si anak, untuk tidak melakukan tindakan itu lagi. Jelaskan juga mengenai konsekuensi apa saja yang akan di terima jika mereka melakukan tindakan mencontek. Berilah motivasi kepada mereka agar mereka lebih percaya diri pada jawaban sendiri dan supaya belajar lebih giat lagi, agar mereka dapat menjawab soal-soal yang diujikan.


4.       Membiasakan untuk bersikap jujur

Mulailah untuk membiasakan anak didik kita untuk berbuat jujur dalam setiap kesempatan. Mintalah mereka untuk selalu menjunjung kejujuran dimanapun mereka berada. Misalnya saja saat mereka mengikuti ujian maka selalu tanamkan sikap kejujuran pada mereka sebelum ujian dimulai, katakanlah kepada mereka bahwa prestasi penting tetapi jujur itu yang utama. Jangan sampai anak didik kita, mengingingkan nilai ujian yang tinggi, namun dengan menggunakan cara-cara yang tidak terpuji atau sportif. 

Mintalah untuk anak didik kita percaya diri ketika mengerjakan soal-soal tersebut dan janganlah untuk takut atau malu jika mereka mendapatkan nilai yang tidak dinginkan. Selalu berilah motivasi kepada anak didik kita, agar mereka lebih semangat belajar lagi, agar di ujian yang selanjutnya mereka akan berhasil mendapatkan nilai yang lebih baik.

Kesimpulan:

Jika Bapak dan Ibu pernah mengalami kejadian serupa, maka silahkan lakukan beberapa langakah pada artikel ini, semoga hal itu dapat sedikit membantu mengatasi permasalahan tersebut. Kita sebagai guru tentu menginginkan anak didik kita dapat memperoleh nilai yang baik melalui cara-cara yang baik bukan dengan cara-cara yang curang. Oleh karena itu, kita harus selalu memberikan pengertian dan motivasi kepada anak didik kita, untuk selalau percaya diri, tidak selalu mengandalkan orang lain dan tidak melakukan kecurangan dalam situasi apapun.

Guru juga harus tetap memberikan semangat kepada murid kita, bahwa setiap anak pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda, maka jangan takut atau malu jika kita mendapatkan nilai yang tidak sesuai harapan. Yang terpenting mereka sudah mau berusaha untuk belajar dengan tekun serta menjujung tinggi nilai kejujuran ketika ulangan.


Setiono, S.Pd., Gr.
Setiono, S.Pd., Gr. Seorang guru MI yang menyukai dunia blogging dan teknologi.

Post a Comment for "Hal-Hal yang Harus Di Lakukan Guru Ketika Muridmu Menyontek"