Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Dampak Negatif Ketika Tugas Anak Di Kerjakan Oleh Orang Tua

 

3 Dampak Negatif Ketika Tugas Anak Di Kerjakan Oleh Orang Tua

        Setelah guru mengajarkan suatu materi, biasanya guru akan memberikan tugas kepada anak didiknya. Tugas ini biasanya diberikan untuk mengingatkan kembali materi yang telah di ajarkan. Bentuk tugas yang diberikan juga bermacam-macam, tergantung dengan keinginan guru. Bisa berupa soal latihan, pembuatan kerajinan, menggambar, atau membuat produk.  Tugas yang diberikan ini juga bertujuan agar anak dapat menerapkan pengetahuan dan ilmu yang telah diberikan. Jadi, murni tugas yang diberikan oleh guru ini sebenarnya harus di kerjakan dan diselesaikan oleh si anak.

        Namun, pada realitanya sering kita temui bahwa tugas yang diberikan oleh guru, ternyata tidak dikerjakan oleh anaknya tetapi justru di kerjakan oleh orang tuanya. Pengambil alihan tugas anak oleh orang tuanya merupakan tindakan yang salah dan tidak di perkenankan. Orang tua sebenarnya hanya tinggal mendampingi dan membantu, jika nantinya anak mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. 

    Orang tua juga dapat memberikan pengarahan ketika anak mengalami kebingungan terkait dengan proses dan cara penyelesaiannya. Jadi, sudah jelas bahwa tugas anak merupakan kewajiban anak, bukan orang tua. Lalu, apa saja dampak yang ditimbulkan jika tugas anak dikerjakan orang tua. Berikut ini adalah beberapa dampak yang akan terjadi. Simak ulasan lengkapnya dari saya.

1.       Anak Menjadi Tidak Mandiri

    Kekhwatiran orang tua terhadap anaknya, biasanya menjadi alasan bagi orang tua untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Orang tua khawatir, jika tugas tersebut dikerjakan oleh anaknya sendiri akan mendapatkan nilai yang tidak baik. Maka tidak heran, orang tua mengerjakan tugas anaknya, agar nilai yang diperoleh menjadi lebih baik. Namun, jika hal ini dilakukan terus menerus, justru akan menimbulkan dampak negatif yaitu anak menjadi tidak mandiri.

       Jika anak terbiasa tidak mengerjakan tugasnya sendiri, maka hal ini akan membuat rasa nyaman bagi anak karena tugasnya sudah ada yang mengerjakan. Jika situasi ini dibiarkan terus menerus, tentu hal ini membuat anak tidak memahami arti dari sebuah tanggung jawab. Sebagai orang tua yang baik, maka kita harus percaya pada kemampuan anak. Apapun nilai yang akan di dapat oleh anak, orang tua seharusnya tidak perlu takut, karena anak sudah berusaha sesuai dengan kemampuannya. Kita seharusnya menghargai prosesnya bukan justru menyalahkan ketika mereka mendapat nilai yang tidak sesuai dengan ekspetasi orang tuanya.

      Mulai dari sekarang, biarkanlah anak untuk mengerjakan tugasnya sendiri, agar nantinya mereka menjadi terbiasa melakukan segalanya sendiri. Percayalah pada kemampuan anak, kita sebagai orang tua cukup melihat dan membantu secukupnya saja, ketika si anak merasa kesulitan.

2.       Anak Tidak Terasah Kemampuannya

        Ketika tugas anak yang mengerjakan orang tuanya, sudah tentu kemampuan anak menjadi tidak terasah. Padahal guru sejatinya memberikan tugas di rumah agar muridnya belajar dan sambil mengingat materi yang telah diajarkannya di sekolah. Jika anak tidak mengerjakannya sendiri, maka anak semakin kesulitan dalam menerapkan ilmu yang telah diberikan oleh gurunya. Guru pasti mengetahui kemampuan masing-masing anaknya di kelas, kelebihan serta kekurangannya.

        Maka tidak heran, jika guru menemui ada anak yang biasanya saat mengerjakan soal di kelas selalu mendapatkan nilai yang rendah, tetapi ketika anak diberikan tugas di rumah, justru si anak mendapatkan nilai yang tinggi. Hal ini justru akan menimbulkan kecurigaan. Ketika guru menemukan kasus yang seperti ini, cobalah minta anak tersebut untuk mengerjakan salah satu soal itu. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah memang benar anak tersebut mengerjakan tugas itu sendiri atau tidak.

        Jika realitanya, si anak tidak mampu menyelesaikan salah satu soal tersebut, berikanlah nasihat dan motivasi kepada si anak sambil mengucapkan kalimat seperti ini “Lain kali tugasnya dikerjakan sendiri ya, Bapak/Ibu guru akan lebih menghargai khususunya bagi yang mau berusaha sendiri, apapun hasilnya nanti. Pak Guru yakin kamu bisa mengerjakannya sendiri”


3.       Anak Menjadi Ketergantungan

    Ketika orang tua selalu mengerjakan tugas anaknya, maka hal ini akan menimbulkan ketergantungan seorang anak. Bisa dibayangkan ketika guru kembali memberikan tugas, maka anak setelah pulang sekolah akan langsung menyodorkan tugas dan meminta orang tuanya untuk mengerjakan tugas tersebut. Anak kemudian melupakan tanggung jawabnya dan langsung pergi bermain bersama dengan temannya. Jika orang tua tidak menghentikan kebiasaan ini, hal ini akan berdampak buruk bagi perkembangan anak kedepannya. Anak akan menjadi pribadi yang malas, lalai akan tanggung jawab dan mudah dalam menggampangkan sesuatu. Kebiasaan buruk ini, jika dibiarkan sampai ia remaja tentu akan mengkhawatirkan.

        Contohnya saat di jenjang SMP, saat anak diberikan tugas individu oleh gurunya, maka anak akan kebingungan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan karena anak selama di SD/MI selalu bergantung dengan orang tuanya. Orang tua seharusnya menyadari, bahwa tidak selamanya ia akan selalu membantu dan mendampingi anaknya, mengingat anak kedepannya akan mempunyai kehidupan sendiri. Oleh karena itu, sedari dini orang tua harus mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang kuat, disiplin dan tidak selalu bergantung dengan orang lain, sehingga ketika dewasa ia dapat menjadi pribadi yang mandiri, berani dan bermanfaat bagi orang lain.

4.       Memberikan Pengertian Kepada Orang Tua

    Ketika guru mengetahui bahwa tugas tersebut di kerjakan oleh orang tua, maka guru dapat memberikan peringatan kepada anak tersebut. Jika hal tersebut terulang lagi, maka guru wajib memberikan pengertian kepada para orang tua yang mengerjakan tugas anaknya. Berikan penjelasan dan pengertian mengenai tujuan utama pemberian tugas kepada anak. Pemberian tugas bertujuan agar anak dapat belajar sekaligus mengingat kembali materi yang telah diberikan guru di sekolah. Jadi, sudah jelas bahwa anaklah yang belajar bukan orang tuanya yang belajar. Orang tua hanya bertugas mendampingi dan sesekali membantu apabila anak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya.

      Orang tua harus mulai percaya pada kemampuan anaknya, kita tidak perlu takut jika anak kita tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan ekspetasi kita. Bagian terpenting dalam perkembangan anak ialah proses. Kita harus menghargai setiap proses yang dilalui oleh anak kita. Sejak kecil diharapkan orang tua sudah mengajarkan anak-anaknya tentang arti kejujuran, keberanian, tanggung jawab dan kemandirian, agar nantinya ketika dewasa anak tersebut tidak kaget dengan segala tuntutan dan perkembangan zaman. Melatih kemandirian juga menjadi salah satu kunci agar kita mampu hidup dan bertahan ditengah persaingan dan tantangan yang ada.


Setiono, S.Pd., Gr.
Setiono, S.Pd., Gr. Seorang guru MI yang menyukai dunia blogging dan teknologi.

Post a Comment for "3 Dampak Negatif Ketika Tugas Anak Di Kerjakan Oleh Orang Tua"