6 Tips Jitu Agar Siswa Fokus Pada Pembelajaran
Sebagai seorang guru yang mempunyai tugas utama untuk memberikan
ilmu kepada peserta didik tentu kita sering mendapatkan beberapa kendala di
saat kita akan menyampaikan materi tersebut kepada peserta didik. Beberapa kendala
tersebut bisa saja berasal dari kita atau juga peserta didik. Kendala paling
banyak biasanya kita temukan dari faktor peserta didik, sehingga menyebabkan mereka
tidak fokus dalam memahami mengenai materi yang kita ajarkan Jika peserta didik
terus mengalami kejadian seperti ini maka akan membuat pembelajaran menjadi berjalan
kurang efektif sehingga inti dari pembelajaran yang akan disampaikan menjadi
tidak maksimal. Gangguan yang biasanya datang dari peserta didik, sudah seharusnya
untuk segera ditangani oleh guru agar tidak menjadi masalah yang berkepanjangan.
Kurang fokusnya peserta didik biasanya di pengaruhi oleh beberapa masalah
seperti mereka asyik mengobrol bersama temannya, melamun, bermain dengan teman,
tidur/mengantuk dan hal lainnya. Kejadian-kejadian tersebut sering kita jumpai,
ketika kita sebagai guru menyampaikan materi di depan kelas.
Kadang ada rasa prihatin di dalam hati kita, disaat kita menjelaskan,
ternyata masih ada beberapa yang tidak memperhatikan. Anak-anak yang tidak
memperhatikan inilah yang menjadi pekerjaan utama kita sebagai guru. Di masing-masing
kelas, utamanya kita sebagai guru pasti sudah mengetahui siswa siapa saja yang
biasanya memperhatikan dan yang tidak. Siswa yang kurang memperhatikan
penjelasan kita, pasti akan terlihat di saat kita mengajukan beberapa butir
pertanyaan lisan. Saat kita menanyakan langsung kepada mereka, biasanya mereka
hanya memberikan respon seperti diam, tersenyum dan acuh. Hal seperti inilah
yang harus kita segera kita tangani agar mereka lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga tujuan dari pembelajaran yang telah kita rencanakan dapat berjalan
dengan lancar. Berikut ini ada beberapa tips yang perlu dilakukan oleh guru
agar anak didik kita menjadi lebih perhatian kepada kita di saat mengajar. Yuk,
simak penjelasannya lebih lanjut di blog saya ini.
Buatlah perjanjian
/ kesepakatan bersama
Ada baiknya sebelum kita memulai pembelajaran, kita membuat perjanjian atau kesepakatan bersama dengan siswa kita tentang aturan yang harus dipatuhi dan yang dilarang selama pembelajaran berlangsung. Dengan membuat kesepakatan di awal pembelajaran ini, nantinya mereka akan menjadi tahu hal-hal apa sajakah yang diperbolehkan dan yang di larang. Dengan membangun kesepakatan di awal ini, secara tidak langsung akan memberikan kesadaran bagi siswa kita untuk selalu mematuhi aturan yang telah disepakati. Kesepakatan ini juga harus dibuat dan disetujui oleh semua siswa di kelas kita. Selain itu, sebaiknya guru juga membuat suatu kesepakatan tentang konsekuensi yang harus diterima bagi siswa yang tidak mematuhi aturan yang telah dibuat. Adanya konsekuensi ini akan menjadikan siswa kita akan berpikir ulang, jika mereka melakukan suatu tindakan yang membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif, maka sudah sewajarnya siswa tersebut mendapat konsekuensi yang telah disepakati. Sehingga dengan dibuatnya kesepakatan ini, diharapkan pembelajaran dapat berjalan maksimal dan kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai bagi semua siswa.
Berikan teguran
ada kalanya di dalam pembelajaran kita menemukan beberapa siswa yang menjadi biang keribuatan ketika pembelajaran berlangsung. Siswa yang membuat kegiatan pembelajaran menjadi tidak kondusif inilah yang mengakibatkan meteri pembelajaran menjadi tidak tersampaikan secara sempurna. Gangguan baik berupa perilaku maupun suara kegaduhan ini lah yang membuat fokus beberapa siswa menjadi terpecah. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka hal ini tentunya akan berdampak tidak baik, khususnya bagi si pelaku. Jika kita menemukan siswa yang membuat kegaduhan atau keributan maka tugas kita adalah segera memberikan teguran kepada siswa tersebut. Tujuannya agar siswa tersebut menyadari bahwa hal yang ia perbuat itu salah, yang mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak berjalan kondusif. Saat kita memberikan teguran kepada siswa, gunakanlah bahasa yang santun dan tidak menyakiti perasaan siswa, hal ini bertujuan agar si pelaku dapat dengan mudah memahami isi teguran dan nasihat yang diberikan. Ingat, meski kadang kita merasa emosi kepada anak yang membuat kegaduhan, tetapi jangan sampai emosi tersebut dibiarkan meluap, sehingga menimbulkan tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh guru, baik perlakuan fisik maupun perkataan kasar kepada si pelaku. Ingat, jangan sampai kita melakukan tindakan kekerasan atau mengucapkan kata-kata kasar kepada siswa, karena hal itu ternyata akan memberikan dampak yang tidak baik bagi perkembangan psikis anak.
Sesekali berikan
ice breaking
Adanya kegaduhan biasanya diakibatkan karena proses pembelajaran yang terlalu monoton atau tidak diselingi suatu kegiatan yang dapat menyegarkan kembali otak siswa. Kejadian yang seperti ini membuat pembelajaran menjadi tidak berlangsung menyenangkan. Apalagi jika materi yang diajarkan adalah materi yang sulit dan pembelajaran hanya berlangsung dengan model konvensional, tentu hal ini akan menimbulkan kebosanan pada diri siswa, hal ini biasanya menjadi pemicu bagi peserta didik untuk membuat suatu tindakan yang menimbulkan kegaduhan di dalam kelas. Hal ini juga merupakan luapan respon dari dalam diri siswa, akibat pola pembelajaran yang terlalu kaku. Untuk mengatasi masalah ini, maka guru sudah seharusnya mempunyai solusi dari permasalahan ini. Salah satu cara untuk mengatasinya ialah dengan menyelipkan kegiatan ice breaking di dalam pembelajaran. Bentuk ice breaking banyak macamnya. Kita dapat mencari refensi kegiatan ice breaking tersebut di platform google ataupun youtube. Di kedua platform tersebut kita dapat menemukan banyak contoh ice breaking yang dapat mencairkan suasana. Selain menyenangkan, ternyata kegiatan ini juga dapat melatih konsentrasi anak. Sebelum menerapkan suatu ice breaking ada baiknya guru untuk mencari referensi terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kondisi kelas kita.
Sisipi humor
Pembelajaran yang telalu monoton, juga kadang menjadi salah satu faktor penyebab anak membuat kegaduhan di dalam kelas. Ada sebaiknya guru juga dapat memberikan atau menyelipkan sedikit humor kepada siswa agar kegiatan pembelajaran menjadi sedikit mencair dan anak juga tidak terlalu tegang dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Pembelajaran yang terlalu kaku, juga ternyata kadang membuat anak menjadi kurang nyaman dan mudah kehilangan fokus setelah beberapa menit mengikuti pembelajaran.
Tunjuk sesekali
/Mintalah untuk maju
Di saat kita menemui beberapa siswa yang sedang tidak fokus, maka inilah kesempatan bagi guru untuk menguji kemampuan mereka. Guru tentu akan mengetahui apakah mereka selama kegiatan pembelajaran berlangsung memperhatikan penjelasan guru atau tidak. Dengan menunjuk atau meminta mereka untuk maju di depan kelas maka ini akan menghentikan kegaduhuan yang ditimbulkan dari siswa yang bersangkutan. Hal ini juga dapat membuat efek jera, sehingga mereka tidak akan mengulangi perbuatan itu kembali.
Ubah letak posisi
duduk
Guru perlu
sesekali melakukan rotasi tempat duduk, agar semua dapat merasakan tempat duduk
di berbagai posisi. Jika ada siswa yang tidak fokus dan membuat kegaduhan maka
guru dapat memindahkan posisi duduk anak tersebut di posisi depan yang dekat
dengan guru, dengan harapan siswa dapat fokus dan lebih mudah dalam memahami materi
yang sedang disampaikan oleh guru. Selain, itu akan lebih memudahkan guru dalam
mengawasi/memantau gerak-gerik siswa tersebut. Dengan mengubah letak posisi
duduk khusus bagi anak yang membuat keributan, diharapkan kegiatan pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar dan siswa menjadi lebih mudah dalam menyerap
materi yang disampaikan oleh guru.
Itulah tadi beberapa tips dari
saya dalam mengatasi siswa yang kurang fokus dan membuat keribuatan. Diharapkan
dengan menerapkan beberapa tips di atas, pembelajaran di kelas dapat berjalan
dengan lancar dan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat mudah dicapai
oleh siswa.
Post a Comment for "6 Tips Jitu Agar Siswa Fokus Pada Pembelajaran"